MAKALAH
“Perekonomian
Empat Sektor”
DI
SUSUN OLEH KELOMPOK 1
NAMA : BEJAMIN
SAMKAKAI NPM : 2015-6220-1038 JURUSAN : AKUNTANSI KELAS : A SEMESTER : V (LIMA ) FAKULTAS : EKONOMI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada sistem perekonomian terbuka,
terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor
perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Analisis perekonomian
terbuka merupakan suatu analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi
(pendapatan nasional) suatu negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari
kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut. Dengan demikian dalam analisis ini
muncul dua aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan yakni aliran
pendapatan yang diterima dari mengekspor dan aliran pengeluaran untuk membeli
barang yang diimpor dari negara lain. Hal ini berpengaruh terhadap besarnya
pendapatan nasional pada perekonomian. Perekonomian empat sektor hampir sama
dengan perkonomian tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari
sektor-sektor ekonomi. Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan
impor (M) dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut
dengan ekspor netto.
Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena
itu, dalam ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini,
perubahan besar terjadi dan menuju ekonomi pasar telah
berlangsung dibeberapa negara, termasuk Indonesia dengan
sistem yang sebelumnya dominan ekonomi perencanaan terpusat
(otoriter). Makroekonomi meneliti pengaruh interaksi antar
segmen yang penting dari perekonomian nasional pada negara yang
satu dan negara lainnya atau rumah
tangga nasional dengan pasar tenaga
kerja, uang, modal, barang dan jasa serta sumber daya
alam.
B. Rumusan Masalah
- Apa
yang dimaksud dengan perekonomian 4 sektor atau perekonomian
terbuka?
- Bagaimana
mekanisme perekonomian 4 sektor?
- Bagaimana
konsep keseimbangan perekonomian 4 sektor?
- Apa
yang dimaksud dengan perekonomian terbuka: export-impor?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perekonomian Empat Sektor
(Perekonomian Terbuka)
Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor merupakan
suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam
perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke
luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor
dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai ekonomi
empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu :
- Sektor
Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg
dianggap homogen & identik.
- Sektor
Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi brg & jasa.
- Sektor
Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk
mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.
- Sektor
Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
B. Mekanisme Perekonomian Empat
Sektor
Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan
ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga
masyarakat ekonomi di luar negeri. Dalam diagram circular flow terdapat
pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi :
Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan, serta
Pasar Luar negeri.
Dari diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen
yaitu :
1. Rumah Tangga
Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya
kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan
dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut,
rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan
profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga keungan.
Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah
uang sebagai pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan
berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil
dari pajak).
Hubungan dengan negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga
harus melewati pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang
menghasilkan produk barang dan jasa.
Hubungan dengan Rumah Tangga
perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan
dari penjualan produknya. Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar
barang. Pasar Barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan
permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor
riil.
Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan
menjual produk dan jasa kepada pemerintah melalui pasar barang.
Hubungan dengan Dunia Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa
dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil
penjulan tersebut perusahaan mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
Hubungan dengan RumahTangga
pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk
kebutuhan operasional, pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan
pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran
belanja yang ada.
4. Negara-negara lain
Hubungan dengan Rumahtangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang
dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri,
dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri sehingga produk
yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual
beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
Hubungan dengan Perusahaan
dunia internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada
bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri
lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba.
C. Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat
Sektor
Pendapatan Nasional Keseimbangan
Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian
terbuka adalah :
Y = C + I + G + (X – M) dan I + G + X = S +
T + M
Ket.
Y = Tingkat Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
X = Ekspor
S = Tabungan
T = Pajak
G = Pengeluaran Pemerintah
M = Impor
Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan mewujudkan dua
aliran baru dalam sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu :
- Aliran
pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan “Suntikan” kepada
aliran pendapatan.
- Aliran
pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain,
yang merupakan “Bocoran” kepada aliran pendapatan.
Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah,
sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan tersebut digunakan untuk :
- Pengeluaran
konsumsi (membeli brg & jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri
- Membayar
pajak
- Mengimpor
(membeli barang impor)
- Menabung
ke Bank/ Lembaga Keuangan.
Di samping aliran uang keluar untuk membayar impor, juga
aliran pengeluaran ke sektor perusahaan (pembayaran atas ekspor).
Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk beli
barang dan peralatan modal dari sektor perusahaan.
Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk membeli
kebutuhan administrasi & belanja modal untuk investasi pemerintah.
D. Perekonomian Terbuka: Export – Impor
1. Ekspor (X)
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara
lain, maka ia harus memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah
produksi yang
diperlukan di dalam negri.
Dengan meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang
dihasilkan oleh suatu Negara, maka hal ini juga akan meningkatkan
pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
Karena ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat
(aggregate expenditure), sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
nasional yang akan dicapai oleh suatu Negara.
“Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan
meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat
mempengaruhi besar kecilnya ekspor”. Apabila pendapatan nasional bertambah
besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau
mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya”.
Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor
mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.
2. Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor
yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor)
suatu Negara adalah kemampuan membayar (daya beli) Negara tersebut terhadap
barang impor.
Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli)-nya maka tinggi
pula impor yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu
Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi
rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan
nasionalnya.
“Makin tinggi pendapatan nasional, makin besar pula
impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut.
3. Perekonomian Terbuka:
Export-Impor/Kurs
Dalam menganalisa suatu perkenomian, dikenal dua model
perekonomian, yaitu perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka.
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya
Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam
penjualan dan pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut,
mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan
kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut.
Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara
efektif maka sistem perekonomian memerlukan Lembaga perbankan dan lembaga
keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin,
pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan. Lembaga
Perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di
masyarakat, yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut
melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya. Hal
ini dikatakan ekonomi pasar tertutup, karena didalamnya belum
termasuk peran luar negeri dalam sistem ekonomi tersebut.
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen
untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan
pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan
mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.
Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga berasal
dari luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang semakin
menyatu (the borderless economy) yang disebut dengan the global economy. 6Dengan
memasukkan sektor luar negeri ke dalam model penghitungan pendapatan nasional,
berarti kita menamijahkan dua variabel dalam model perekonomian tiga sektor,
yaitu variabel ekspor (X) dan variabel impor (M). Dengan demikian untuk
menghitung pendapatan nasional keseimbangan pada perekonomian terbuka dilakukan
dengan jalan menyamakan antara sisi pendapatan dan sisi pengeluaran.Dalam
sistem perekonomian terbuka ini, pengeluaran untuk impor dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu apakah impor itu tergantung dari variabel lain, atau tidak
(nilainya dianggap tetap).Untuk impor yang nilainya tetap dapat dituliskan
sebagai berikut :M = M0; di mana M0 adalah besarnya
impor Sedangkan impor yang nilainya tergantung dari besar kecilnya pendapatan
dirumuskan sebagai berikut: M= M0 + mY, di mana Y adalah pendapatan
dan m adalah Marginal Propensity to ImportMenurut Tedi Heriayanto 8,
tolok ukur yang baik untuk menilai kadar keterbukaan suatu perekonomian adalah
rasio ekspor dan impor terhadap total GNP. Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP
melebihi 50% maka dikatakan perekonomian lebih terbuka. Perdagangan
internasional dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu :
- Keanekaragaman
kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman
kondisi produksi di setiap negara. Misalnya, negara A karena beriklim
tropis dapat berspesialisasi memproduksi pisang, kopi; untuk dipertukarkan
dengan barang dan jasa dari negara lain.
- Penghematan
biaya. Alasan kedua adalah timbulnya increasing returns to scale (penurunan
biaya pada skala produksi yang besar). Banyak proses produksi menikmati
skala ekonomis, artinya proses produksi tersebut cenderung memiliki biaya
produksi rata-rata yang lebih rendah ketika volume produksi ditingkatkan.
- Perbedaan
selera. Sekalipun kondisi produksi di semua daerah serupa, setiap negara
mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya,
negara A dan B menghasilkan daging sapi dan daging ayam dalam jumlah yang
hampir sama, tetapi karena masyarakat negara A tidak menyukai daging sapi,
sedang negara B tidak menyukai daging ayam, dengan demikian ekspor yang
saling menguntungkan dapat terjadi di antara kedua negara tersebut, yaitu
bila negara A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya
negara B mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam.
- Prinsip keunggulan komparatif (comparative advantage). Prinsip ini mengatakan bahwa setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekpor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah (artinya lebih efisien dibanding negara lain); sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih tinggi (artinya kurang efisien dibanding negara lain).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal dua pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, dan sektor tiga pelaku ekonomi
yaitu Pemerintah, Konsumen, dan Produsen,
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam
mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan
mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.Perilaku pengeluaran yang
dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan membuat fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan
terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor
rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to
Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan
tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Pada perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor pemerintah
dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, maka dalam
perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor
bisnis/swasta, dan sektor pemerintah. Adanya sektor pemerintah akan muncul
pengeluaran pemerintah pada sisi pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan.
Pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang
siap dikonsumsikan. Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak,
disebut dengan pendapatan disposibel.
Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: Pajak regresif, Pajak progresif,
Pajak proporsional, dan Pajak tetap (lump sum tax).
Dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah, dan sektor luar
negeri.
Perkembangan perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari
perkembangan ekonomi internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada
perekonomian asing, karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
suatu negara dapat disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara
akan melakukan perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut
(Absolute Advantage) atau keunggulan komparatifnya Comparative Advantage).
Interaksi ekonomi antara perekonomian domestik dan luar
negeri tidak hanya terjadi dalam bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa
saja, melainkan juga dalam bentuk masuknya modal/dana dari sektor luar negeri
atau keluarnya modal/dana ke luar negeri. Catatan yang menunjukkan nilai
berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya
disebut dengan neraca pembayaran (Balance of Payment). Neraca pembayaran
terdiri dari transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital
Account).
Perekonomian internasional melibatkan berbagai negara dengan
berbagai jenis mata uang. Nilai dari berbagai mata uang relatif berbeda bila
kita bandingkan daya belinya dari tiap mata uang terhadap suatu barang.
Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan suatu nilai tukar atau
kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang dianut oleh berbagai
negara terdiri dari dua jenis, yaituSistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate) dan
Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Rate).
Menurut Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar negeri
dalam meningkatkan perekonomian adalah sebagai berikut: Mempertinggi efisiensi
penggunaan faktor produksi, Memperluas pasar produksi dalam negeri, dan
Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Diluar pendapat Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar
negeri juga dapat menambah relasi sehingga masing-masing sektor sebagai pelaku
ekonomi utama memiliki hubungan interaksi relasi yang erat dalam menciptakan
pendapatan dan pengeluaran, dan juga tentunya membuat devisa Negara tersebut
bertambah, sehingga kehidupan semua orang akan menjadi lebih baik dan lebih
sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi
ketiga. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
MAKALAH
“Perekonomian
Empat Sektor”
DI
SUSUN OLEH KELOMPOK 1
NAMA : BEJAMIN SAMKAKAI NPM : 2015-6220-1038 JURUSAN : AKUNTANSI KELAS : A SEMESTER : V (LIMA ) FAKULTAS : EKONOMI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada sistem perekonomian terbuka,
terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor
perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Analisis perekonomian
terbuka merupakan suatu analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi
(pendapatan nasional) suatu negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari
kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut. Dengan demikian dalam analisis ini
muncul dua aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan yakni aliran
pendapatan yang diterima dari mengekspor dan aliran pengeluaran untuk membeli
barang yang diimpor dari negara lain. Hal ini berpengaruh terhadap besarnya
pendapatan nasional pada perekonomian. Perekonomian empat sektor hampir sama
dengan perkonomian tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari
sektor-sektor ekonomi. Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan
impor (M) dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut
dengan ekspor netto.
Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena
itu, dalam ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini,
perubahan besar terjadi dan menuju ekonomi pasar telah
berlangsung dibeberapa negara, termasuk Indonesia dengan
sistem yang sebelumnya dominan ekonomi perencanaan terpusat
(otoriter). Makroekonomi meneliti pengaruh interaksi antar
segmen yang penting dari perekonomian nasional pada negara yang
satu dan negara lainnya atau rumah
tangga nasional dengan pasar tenaga
kerja, uang, modal, barang dan jasa serta sumber daya
alam.
B. Rumusan Masalah
- Apa
yang dimaksud dengan perekonomian 4 sektor atau perekonomian
terbuka?
- Bagaimana
mekanisme perekonomian 4 sektor?
- Bagaimana
konsep keseimbangan perekonomian 4 sektor?
- Apa yang dimaksud dengan perekonomian terbuka: export-impor?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perekonomian Empat Sektor
(Perekonomian Terbuka)
Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor merupakan
suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam
perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke
luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor
dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai ekonomi
empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu :
- Sektor
Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg
dianggap homogen & identik.
- Sektor
Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi brg & jasa.
- Sektor
Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk
mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.
- Sektor
Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
B. Mekanisme Perekonomian Empat
Sektor
Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan
ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga
masyarakat ekonomi di luar negeri. Dalam diagram circular flow terdapat
pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi :
Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan, serta
Pasar Luar negeri.
Dari diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen
yaitu :
1. Rumah Tangga
Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya
kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan
dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut,
rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan
profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga keungan.
Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah
uang sebagai pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan
berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil
dari pajak).
Hubungan dengan negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga
harus melewati pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang
menghasilkan produk barang dan jasa.
Hubungan dengan Rumah Tangga
perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan
dari penjualan produknya. Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar
barang. Pasar Barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan
permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor
riil.
Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan
menjual produk dan jasa kepada pemerintah melalui pasar barang.
Hubungan dengan Dunia Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa
dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil
penjulan tersebut perusahaan mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
Hubungan dengan RumahTangga
pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk
kebutuhan operasional, pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan
pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran
belanja yang ada.
4. Negara-negara lain
Hubungan dengan Rumahtangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang
dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri,
dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri sehingga produk
yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual
beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
Hubungan dengan Perusahaan
dunia internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada
bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri
lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba.
C. Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat
Sektor
Pendapatan Nasional Keseimbangan
Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian
terbuka adalah :
Y = C + I + G + (X – M) dan I + G + X = S +
T + M
Ket.
Y = Tingkat Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
X = Ekspor
S = Tabungan
T = Pajak
G = Pengeluaran Pemerintah
M = Impor
Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan mewujudkan dua
aliran baru dalam sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu :
- Aliran
pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan “Suntikan” kepada
aliran pendapatan.
- Aliran
pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain,
yang merupakan “Bocoran” kepada aliran pendapatan.
Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah,
sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan tersebut digunakan untuk :
- Pengeluaran
konsumsi (membeli brg & jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri
- Membayar
pajak
- Mengimpor
(membeli barang impor)
- Menabung
ke Bank/ Lembaga Keuangan.
Di samping aliran uang keluar untuk membayar impor, juga
aliran pengeluaran ke sektor perusahaan (pembayaran atas ekspor).
Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk beli
barang dan peralatan modal dari sektor perusahaan.
Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk membeli
kebutuhan administrasi & belanja modal untuk investasi pemerintah.
D. Perekonomian Terbuka: Export – Impor
1. Ekspor (X)
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara
lain, maka ia harus memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah
produksi yang
diperlukan di dalam negri.
Dengan meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang
dihasilkan oleh suatu Negara, maka hal ini juga akan meningkatkan
pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
Karena ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat
(aggregate expenditure), sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
nasional yang akan dicapai oleh suatu Negara.
“Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan
meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat
mempengaruhi besar kecilnya ekspor”. Apabila pendapatan nasional bertambah
besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau
mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya”.
Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor
mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.
2. Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor
yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor)
suatu Negara adalah kemampuan membayar (daya beli) Negara tersebut terhadap
barang impor.
Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli)-nya maka tinggi
pula impor yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu
Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi
rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan
nasionalnya.
“Makin tinggi pendapatan nasional, makin besar pula
impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut.
3. Perekonomian Terbuka:
Export-Impor/Kurs
Dalam menganalisa suatu perkenomian, dikenal dua model
perekonomian, yaitu perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka.
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya
Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam
penjualan dan pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut,
mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan
kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut.
Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara
efektif maka sistem perekonomian memerlukan Lembaga perbankan dan lembaga
keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin,
pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan. Lembaga
Perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di
masyarakat, yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut
melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya. Hal
ini dikatakan ekonomi pasar tertutup, karena didalamnya belum
termasuk peran luar negeri dalam sistem ekonomi tersebut.
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen
untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan
pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan
mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.
Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga berasal
dari luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang semakin
menyatu (the borderless economy) yang disebut dengan the global economy. 6Dengan
memasukkan sektor luar negeri ke dalam model penghitungan pendapatan nasional,
berarti kita menamijahkan dua variabel dalam model perekonomian tiga sektor,
yaitu variabel ekspor (X) dan variabel impor (M). Dengan demikian untuk
menghitung pendapatan nasional keseimbangan pada perekonomian terbuka dilakukan
dengan jalan menyamakan antara sisi pendapatan dan sisi pengeluaran.Dalam
sistem perekonomian terbuka ini, pengeluaran untuk impor dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu apakah impor itu tergantung dari variabel lain, atau tidak
(nilainya dianggap tetap).Untuk impor yang nilainya tetap dapat dituliskan
sebagai berikut :M = M0; di mana M0 adalah besarnya
impor Sedangkan impor yang nilainya tergantung dari besar kecilnya pendapatan
dirumuskan sebagai berikut: M= M0 + mY, di mana Y adalah pendapatan
dan m adalah Marginal Propensity to ImportMenurut Tedi Heriayanto 8,
tolok ukur yang baik untuk menilai kadar keterbukaan suatu perekonomian adalah
rasio ekspor dan impor terhadap total GNP. Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP
melebihi 50% maka dikatakan perekonomian lebih terbuka. Perdagangan
internasional dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu :
- Keanekaragaman
kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman
kondisi produksi di setiap negara. Misalnya, negara A karena beriklim
tropis dapat berspesialisasi memproduksi pisang, kopi; untuk dipertukarkan
dengan barang dan jasa dari negara lain.
- Penghematan
biaya. Alasan kedua adalah timbulnya increasing returns to scale (penurunan
biaya pada skala produksi yang besar). Banyak proses produksi menikmati
skala ekonomis, artinya proses produksi tersebut cenderung memiliki biaya
produksi rata-rata yang lebih rendah ketika volume produksi ditingkatkan.
- Perbedaauksi di semua daerah serupa, setiap negara
mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya,
negara A dan B menghasilkan daging sapi dan daging ayam dalam jumlah yang
hampir sama, tetapi karena masyarakat negara A tidak menyukai daging sapi,
sedang negara B tidak menyukai daging ayam, dengan demikian ekspor yang
saling menguntungkan dapat terjadi di antara kedua negara tersebut, yaitu
bila negara A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya
negara B mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam.
- Prinsip keunggulan komparatif (comparative advantage). Prinsip ini mengatakan bahwa setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekpor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah (artinya lebih efisien dibanding negara lain); sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih tinggi (artinya kurang e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal dua pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, dan sektor tiga pelaku ekonomi
yaitu Pemerintah, Konsumen, dan Produsen,
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam
mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan
mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.Perilaku pengeluaran yang
dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan membuat fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan
terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor
rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to
Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan
tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Pada perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor pemerintah
dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, maka dalam
perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor
bisnis/swasta, dan sektor pemerintah. Adanya sektor pemerintah akan muncul
pengeluaran pemerintah pada sisi pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan.
Pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang
siap dikonsumsikan. Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak,
disebut dengan pendapatan disposibel.
Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: Pajak regresif, Pajak progresif,
Pajak proporsional, dan Pajak tetap (lump sum tax).
Dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah, dan sektor luar
negeri.
Perkembangan perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari
perkembangan ekonomi internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada
perekonomian asing, karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
suatu negara dapat disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara
akan melakukan perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut
(Absolute Advantage) atau keunggulan komparatifnya Comparative Advantage).
Interaksi ekonomi antara perekonomian domestik dan luar
negeri tidak hanya terjadi dalam bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa
saja, melainkan juga dalam bentuk masuknya modal/dana dari sektor luar negeri
atau keluarnya modal/dana ke luar negeri. Catatan yang menunjukkan nilai
berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya
disebut dengan neraca pembayaran (Balance of Payment). Neraca pembayaran
terdiri dari transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital
Account).
Perekonomian internasional melibatkan berbagai negara dengan
berbagai jenis mata uang. Nilai dari berbagai mata uang relatif berbeda bila
kita bandingkan daya belinya dari tiap mata uang terhadap suatu barang.
Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan suatu nilai tukar atau
kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang dianut oleh berbagai
negara terdiri dari dua jenis, yaituSistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate) dan
Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Rate).
Menurut Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar negeri
dalam meningkatkan perekonomian adalah sebagai berikut: Mempertinggi efisiensi
penggunaan faktor produksi, Memperluas pasar produksi dalam negeri, dan
Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Diluar pendapat Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar
negeri juga dapat menambah relasi sehingga masing-masing sektor sebagai pelaku
ekonomi utama memiliki hubungan interaksi relasi yang erat dalam menciptakan
pendapatan dan pengeluaran, dan juga tentunya membuat devisa Negara tersebut
bertambah, sehingga kehidupan semua orang akan menjadi lebih baik dan lebih
sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi
ketiga. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar